Kamis, 28 Maret 2013

PENYESUAIAN DIRI & PERTUMBUHAN


A. PENYESUAIAN DIRI
            Penyesuaian diri alih bahasa dari adjustment,yang dilakukan manusia sepanjang hayat. Karena pada dasarnya manusia ingin mempertahankan eksistensinya,sejak lahir berusaha memenuhi kebutuhan yaitu kebutuhan fisik,pkisis, dan social. Sebagaimana dikemukakan lazarus(1961), adjustment involves a reaction of the person to demand imposed upon him. Demikian pula pendapat Thordike dan Hogen yang disitir oleh Mustafa fahmi (1977) sebagai berikut : penyesuaian diri merupakan kemampuan individu untuk mendapatkan ketenteraman secara internal dan hubungannya dengan dunia sekitarnya. Sejak kecil individu belajar bertingkah laku, tingkah laku yang berhasil dalam memenuhi kebutuhannya berarti dapat menyesuaikan diri dan mengalami keseimbangan. Maka, dapat disimpulkan: penyesuaian diri adalah kemampuan individu untuk bereaksi karena tuntunan dalam memenuhi dorongan/kebutuhan dan mencapai ketenteraman batin dalam hubungan dengan sekitar.

a.    Penyesuaian Diri yang Berhasil
Penyesuaian diri yang berhasil menurut Winarna Surachmad (dalam siti sundari,1986):

1.         Bilamana dengan sempurna memenuhi kebutuhan, tanpa melebihkan yang satu dan mengurangi yang lain.
2.      Bilamana tidak mengganggu manusia lain dalam memenuhi kebutuhan yang sejenisnya.
3.      Bilamana bertanggung jawab terhadap masyarakat dimana ia berada (saling menolong secara positif).

Penyesuaian diri sebagai usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada dirinya dan lingkungannya. Memenuhi kebutuhan yang tidak berlebihan tidak merugikan orang lain dan wajib menolong orang lain yang memerlukan.
       
      b. Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri yang sempurna, sulit diwujudkan karena banyak faktor yang mempengaruhi sehingga seluruh kebutuhan tidak dapat terealisasi. Penyesuaian diri merupakan suatu proses yang terjadi sepanjang kehidupan(lifelong process). Manusia harus berusaha menemukan dan mengatasi rintangan, tekanan dan tantangan untuk mencapai pribadi yang seimbang. Penyesuaian diri sebagai suatu proses kearah hubungan yang harmonis antara tuntunan internal dan eksternal. Contoh bayi membutuhkan asi dan kasih sayang. Karena tak terpenuhi, bayi berusaha mencari pemenuhan kebutuhan yang tidak wajar untuk pengganti respon yaitu menghisap ibu jari.

.            C. . Penyesuaian Diri yang Positif

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan penyesuaian diri agar tercapai keseimbangan. Berhubung kebutuhan manusia sangat banyak dan terjadi dalam berbagai bidang. Wajarlah bila tidak semua penyesuaian berhasil secara positif. Penyesuaian yang positif:
1.      Tidak adanya ketegangan emosi, bila individu menghadapi problema, emosinya tetap tenang, tidak panik, sehingga dalam memecahkan problem dengan menggunakan rasio dan emosinya terkendali.
2.      Dalam memecahkan masalah tidak menggunakan mekanisme psikologis baik defence mekanisme maupun escape mekanisme, melainkan berdasarkan pertimbangan rasional, mengarah dari masalah yang dihadapi secara langsung dengan segalanya akibatnya.
3.      Dalam memecahkan masalah bersikap realistis dan objektif. Bila seorang menghadapi masalah segera dihadapi masalah segera dihadapi secara apa adanya, tidak ditunda-tunda. Apapun yang terjadi dihadapi secara wajar, tidak menjadi frustasi, konflik maupun kecemasan.
4.      Mampu belajar ilmu pengetahuan yang mendukung apa yang dihadapi sehingga dengan pengetahuan itu dapat digunakan menanggulangi timbulnya problema.
5.      Dalam menghadapi problem butuh kesanggupan membandingkan pengalaman diri sendiri maupun pengalaman oranglain. Pengalaman-pengalaman itu tidak sedikit sumbangannya dalam pemecahan problem.

     d.    Penyesuaian Diri yang Negatif

Penyesuaian diri yang negatif adalah penyesuaian yang menyimpang dari realita:

1.      Yang bersangkutan tidak dapat mengendalikan emosinya. Bila menghadapi problem menjadi panik, sehingga tindakannya tidak sesuai dengan kenyataan.
2.      Menggunakan pertahanan diri yang berlebihan, karena berulang kali merupakan kebiasan yang menyimpang dari kenyataan. Karena yang bersangkutan mengalani kegagalan dalam penyesuaian diri memungkinkan mengalami frustasi, konflik maupun kecemasan atau kegoncangan lain.

SUMBER : Sundari, Siti.(2005). Kesehatan Mental Dalam Kehidupan. Rineka Cipta :
                                                Jakarta


PERTUMBUHAN
Pertumbuhan Pribadi manusia adalah suatu proses organis dan bukan suatu proses mekanis. Kita tidak lagi berbicara tentang membangun, melainkan tentang mengasuh, tidak lagi tentang melekatkan dasar-dasar melainkan tentang menumbuhkan akar-akar, tidak lagi menanamkan melainkan menstimulasi dan menjawab kebutuhan-kebutuhan secara baik.
Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya.
Kita sebagai manusia akan selalu mengalami dua aspek pertumbuhan pribadi. Pada satu pihak, kita mempunyai irama dan bobot pertumbuhan pribadi yang sifatnya individual. Irama serta bobot pertumbuhan ini mungkin cepat mungkin lambat, mungkin sehat dan berlangsung secara baik dari tahap yang satu ke tahap lainnya, mungkin sangat menggembirakan dan menghasilkan suatu pribadi yang normal. Namun ada juga orang lain yang irama serta bobot pertumbuhannya kurang baik, kurang sehat, sehingga pribadi yang dihasilkan tidak normal.

Sumber : Drs. Sunaryo , M.Kes : Psikologi untuk Keperawatan
                   http://gracekillho.blogspot.com/2011/03/penyesuaian-diri-pertumbuhan-personal.html

Pertumbuhan (Growth) : cenderung lebih bersifat kuantitatif dan berkaitan dengan aspek fisik. Contoh : Ukuran berat dan tinggi badan, ukuran dimensi sel tubuh, pertumbuhan tulang.



ASPEK-ASPEK PERTUMUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan fisik yang terjadi pada diri si anak adalah menyangkut semua organ dan struktur organnya, seperti : organ fisik dalam misalnya jantung, paru-paru, otak dan sebagainya semuanya mengalami perubahan – perubahan secara kuantitatif yaitu semakin besar, semakin banyak, semakin lengkap strukturnya, sehingga si anak tinggi badannya dan pertumbuhannya selesai apabila semua organ fisiknya mencapai kematangan, sehingga anak mencapai kedewasaan fisik.
Adapun perkembangan mental psikologis yang terjadi pada diri si anak adalah mencakup semua aspek mental psikologis anak baik segi pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, sifat sosial, moral, agama, sikap, reaksi dan aspek – aspek mental psikologis lainnya yang semuanya itu melalui proses perkembangan akan mengalami perubahan secara kuantitatif dan kualitatif sehingga si anak bukan saja semakin banyak pengatahuan dan kemampuannya, tetapi juga semakin baik kualitas pengatahuan dan kemampuan yang dimilikinya.
Dengan proses pertumbuhan fisik dan perkembanga mental psikologis yang diperoleh anak secara maksimal dapat diharapkan si anak akan tumbuh berkembang menjadi manusia dewasa yang baik dan berkualitas sebagaimana yang diharapkan dirinya sendiri, juga oleh orang tua dan masyarakatnya.
Guna mewujudkan hasil perkembangan yang sangat diharapkan itu tidak ada cara lain kecuali dengan mengefektifkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab para pendidik (orang tua dan guru) dalam membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak baik dirumah, di luar rumah maupun di sekolah, karena pada hakikatnya memperoleh bimbingan dan pendidikan yang baik itu adalah hak si anak dari pendidiknya.

      PERISTIWA PRIBADI PERTUMBUHAN MANUSIA

Peristiwa pertumbuhan pribadi manusia bertolak dari pristiwa awal herediter. Manusia berbentuk dari materil yang lemah. Materil yang dimaksud adalah materil genetis. Pertumbuhan genetis pada manusia tidak jauh berbeda dengan genetis padahewan,  karena keduanya merupakan organisme. Setiap organisme tubmuh dari keadaan sederhana dengan satu sel tunggal menjadi banyak sel dan banyak sel dan membentuk organisme yang bersusunan sangat komplek.


CIRI-CIRI PERTUMBUHAN

Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

   1.      Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalani hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat 
         badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
    2.      Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ 
          manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
    3.      Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan,   
          seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
    4.      Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya   
           rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.

       FAKTOR PENDUKUNG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
Sejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik) terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya temperamen, kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari faktor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik).
 Aspek apa sajakah yang mempengaruhi faktor genetik? Menurut Santrok (1992), banyak aspek yang dipengaruhi laktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek-yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.

      a.       Pertumbuhan Fisik
        Pertumbuhan manusia merupkan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak manusia belum lahir hingga ia dewasa. masa sebelum lahir merupakan pertumuhan dan perkembangan manusia yang sangat komleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk sistem yang lengkap.
        Pertumbuhan fisik manusia setelahlair merupakan kelanjutn pertumbuhan sebelum lahir. proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa. selama tahun pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah sekitar sepertiga  dari panjang badan semula dn berat badannya akan bertambah menjadi sekitar tiga kalinya. Sejak lahir hingga dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan manusia, dari pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia (kehidupan sebelum lahir atau prenatal) samapi dengan proporsi yang ideal dimasa dewasa.
        Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak tidak langsung akan mempengaruhi prilaku anak sehari-hari. secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsifisik akan memepengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia memandang orang lain.

      b.      Kecerdasan (Intelek)
        Kecerdasan atau daya piker berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Pertumbuhan saraf yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik, dan oleh karena itu seorang manusia akan juga mengalami perkembangan kemampuan berpikirnya. Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwal kecerdasan itu diwariskan (diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan.
        Perkembangan lebih lanjut tentang perkembangan kecerdasan ii ditunjukkan pada prilakunya, yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu. Tindakan itu telah mendapatkan proses pertimbangan atau lebih dikenal dengan proses analisis, evaluasi, sampai dengan kemanpuan menarik kesimpulan dan keputusan. Ketika seseorang bisa melakukan peramalan atau perediksi, perencanaan dan berbagai kemampuan analisis dan sintesis, hal ini dikenal dengan perkembangan kognitif.


       c.       Temperamen (Emosi)
        Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Dalam hidupnya atau dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkannya. kebutuhan setiap orag dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan itu ada yang primer yang harus segera dipenuhi kebutuhannya dan kebutuhan sekunder yang yang pemenuhannya dapat ditangguhkan. Jika kebutuhan primer tidak segera dipenuhi maka seseorang akan merasa kecewa dan sebaliknya.
          Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian.
        Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau prilaku fisik, seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah laku yang lainnya. Begitu pula sebaliknya seseorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar dan sebagainya.
      d.      Sosial
        Sejalan dengnan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi anak dan seterusnya dan menjadi dewasa akan mengenal lingkungan yang luas dan mengenal banyak manusia. Perkenalan dengan oranbg lain dimulai dengan mengenal ibunya, kemudian mengenal ayahnya dan saudara-saudaranya dan akhirnya mengenal manusia diluar keluarganya. Selanjutnya manusia yang dikenalnya semakin banyak dan amat heterogen, namunp pada umumnya setiap anak akan lebih tertarik pada teman sebayanya. Anak membentuk kelompok sebanya sebagai dunianya, memahami dunia anak, dan kemudian dunia pergaulan yang lebih luas. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau berkehidupan social. Dalam perkembangannya setiap manusia pada akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi.

      e.       Bahasa
        Fungsi bahasa adalah untuk komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang disekitarnya. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan tanda, gerak dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan.

       f.       Bakat Khusus
        Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Di dalam definisi bakat yang dikemukakan Guilford (Sumadi; 1984), bakat mencakup tiga dimensi  yaitu: dimensi perceptual, dimensi psikomotor dan dimensi intelektual.
        Seseorang yang emilki bakat akan lebih cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki  akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olah raga ataupun keterampilan.

        g.      Sikap, Nilai dan Moral
        Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984: 390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar kelompok menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaaan pengetahuan (kognitif), penguasaaan nilai dan sikap (afektif) dan penguasaan psikomorik.
        Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikis manusia, manusia mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan hal-hal yang tidak boleh, yang harus dilakukan  dan yang dilarang. Menurut Piaget, pada awal pengenalan nilai dan prilaku seta tindakan iti masih bersifat “paksaan”. Akan tetspi sejalan dengan perkembangan inteleknya berangsur-angsur manusia mulai berbagai ketentuan yang berlaku di dalam keluarga dan  semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan  yang berlaku di dalam masyarakat dan Negara.

                          Drs.M.dalyono,Psikologi Pendidikan,Jakarta:Rinka Cipta,2005
                          http://ceke-pugsd.blogspot.com/2012/04/pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia.html



PENYESUAIAN DIRI & PERTUMBUHAN


A. PENYESUAIAN DIRI
            Penyesuaian diri alih bahasa dari adjustment,yang dilakukan manusia sepanjang hayat. Karena pada dasarnya manusia ingin mempertahankan eksistensinya,sejak lahir berusaha memenuhi kebutuhan yaitu kebutuhan fisik,pkisis, dan social. Sebagaimana dikemukakan lazarus(1961), adjustment involves a reaction of the person to demand imposed upon him. Demikian pula pendapat Thordike dan Hogen yang disitir oleh Mustafa fahmi (1977) sebagai berikut : penyesuaian diri merupakan kemampuan individu untuk mendapatkan ketenteraman secara internal dan hubungannya dengan dunia sekitarnya. Sejak kecil individu belajar bertingkah laku, tingkah laku yang berhasil dalam memenuhi kebutuhannya berarti dapat menyesuaikan diri dan mengalami keseimbangan. Maka, dapat disimpulkan: penyesuaian diri adalah kemampuan individu untuk bereaksi karena tuntunan dalam memenuhi dorongan/kebutuhan dan mencapai ketenteraman batin dalam hubungan dengan sekitar.

a.    Penyesuaian Diri yang Berhasil
Penyesuaian diri yang berhasil menurut Winarna Surachmad (dalam siti sundari,1986):

1.         Bilamana dengan sempurna memenuhi kebutuhan, tanpa melebihkan yang satu dan mengurangi yang lain.
2.      Bilamana tidak mengganggu manusia lain dalam memenuhi kebutuhan yang sejenisnya.
3.      Bilamana bertanggung jawab terhadap masyarakat dimana ia berada (saling menolong secara positif).

Penyesuaian diri sebagai usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada dirinya dan lingkungannya. Memenuhi kebutuhan yang tidak berlebihan tidak merugikan orang lain dan wajib menolong orang lain yang memerlukan.
       
      b. Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri yang sempurna, sulit diwujudkan karena banyak faktor yang mempengaruhi sehingga seluruh kebutuhan tidak dapat terealisasi. Penyesuaian diri merupakan suatu proses yang terjadi sepanjang kehidupan(lifelong process). Manusia harus berusaha menemukan dan mengatasi rintangan, tekanan dan tantangan untuk mencapai pribadi yang seimbang. Penyesuaian diri sebagai suatu proses kearah hubungan yang harmonis antara tuntunan internal dan eksternal. Contoh bayi membutuhkan asi dan kasih sayang. Karena tak terpenuhi, bayi berusaha mencari pemenuhan kebutuhan yang tidak wajar untuk pengganti respon yaitu menghisap ibu jari.

.            C. . Penyesuaian Diri yang Positif

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan penyesuaian diri agar tercapai keseimbangan. Berhubung kebutuhan manusia sangat banyak dan terjadi dalam berbagai bidang. Wajarlah bila tidak semua penyesuaian berhasil secara positif. Penyesuaian yang positif:
1.      Tidak adanya ketegangan emosi, bila individu menghadapi problema, emosinya tetap tenang, tidak panik, sehingga dalam memecahkan problem dengan menggunakan rasio dan emosinya terkendali.
2.      Dalam memecahkan masalah tidak menggunakan mekanisme psikologis baik defence mekanisme maupun escape mekanisme, melainkan berdasarkan pertimbangan rasional, mengarah dari masalah yang dihadapi secara langsung dengan segalanya akibatnya.
3.      Dalam memecahkan masalah bersikap realistis dan objektif. Bila seorang menghadapi masalah segera dihadapi masalah segera dihadapi secara apa adanya, tidak ditunda-tunda. Apapun yang terjadi dihadapi secara wajar, tidak menjadi frustasi, konflik maupun kecemasan.
4.      Mampu belajar ilmu pengetahuan yang mendukung apa yang dihadapi sehingga dengan pengetahuan itu dapat digunakan menanggulangi timbulnya problema.
5.      Dalam menghadapi problem butuh kesanggupan membandingkan pengalaman diri sendiri maupun pengalaman oranglain. Pengalaman-pengalaman itu tidak sedikit sumbangannya dalam pemecahan problem.

     d.    Penyesuaian Diri yang Negatif

Penyesuaian diri yang negatif adalah penyesuaian yang menyimpang dari realita:

1.      Yang bersangkutan tidak dapat mengendalikan emosinya. Bila menghadapi problem menjadi panik, sehingga tindakannya tidak sesuai dengan kenyataan.
2.      Menggunakan pertahanan diri yang berlebihan, karena berulang kali merupakan kebiasan yang menyimpang dari kenyataan. Karena yang bersangkutan mengalani kegagalan dalam penyesuaian diri memungkinkan mengalami frustasi, konflik maupun kecemasan atau kegoncangan lain.

SUMBER : Sundari, Siti.(2005). Kesehatan Mental Dalam Kehidupan. Rineka Cipta :
                                                Jakarta


PERTUMBUHAN
Pertumbuhan Pribadi manusia adalah suatu proses organis dan bukan suatu proses mekanis. Kita tidak lagi berbicara tentang membangun, melainkan tentang mengasuh, tidak lagi tentang melekatkan dasar-dasar melainkan tentang menumbuhkan akar-akar, tidak lagi menanamkan melainkan menstimulasi dan menjawab kebutuhan-kebutuhan secara baik.
Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya.
Kita sebagai manusia akan selalu mengalami dua aspek pertumbuhan pribadi. Pada satu pihak, kita mempunyai irama dan bobot pertumbuhan pribadi yang sifatnya individual. Irama serta bobot pertumbuhan ini mungkin cepat mungkin lambat, mungkin sehat dan berlangsung secara baik dari tahap yang satu ke tahap lainnya, mungkin sangat menggembirakan dan menghasilkan suatu pribadi yang normal. Namun ada juga orang lain yang irama serta bobot pertumbuhannya kurang baik, kurang sehat, sehingga pribadi yang dihasilkan tidak normal.

Sumber : Drs. Sunaryo , M.Kes : Psikologi untuk Keperawatan
                   http://gracekillho.blogspot.com/2011/03/penyesuaian-diri-pertumbuhan-personal.html

Pertumbuhan (Growth) : cenderung lebih bersifat kuantitatif dan berkaitan dengan aspek fisik. Contoh : Ukuran berat dan tinggi badan, ukuran dimensi sel tubuh, pertumbuhan tulang.



ASPEK-ASPEK PERTUMUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan fisik yang terjadi pada diri si anak adalah menyangkut semua organ dan struktur organnya, seperti : organ fisik dalam misalnya jantung, paru-paru, otak dan sebagainya semuanya mengalami perubahan – perubahan secara kuantitatif yaitu semakin besar, semakin banyak, semakin lengkap strukturnya, sehingga si anak tinggi badannya dan pertumbuhannya selesai apabila semua organ fisiknya mencapai kematangan, sehingga anak mencapai kedewasaan fisik.
Adapun perkembangan mental psikologis yang terjadi pada diri si anak adalah mencakup semua aspek mental psikologis anak baik segi pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, sifat sosial, moral, agama, sikap, reaksi dan aspek – aspek mental psikologis lainnya yang semuanya itu melalui proses perkembangan akan mengalami perubahan secara kuantitatif dan kualitatif sehingga si anak bukan saja semakin banyak pengatahuan dan kemampuannya, tetapi juga semakin baik kualitas pengatahuan dan kemampuan yang dimilikinya.
Dengan proses pertumbuhan fisik dan perkembanga mental psikologis yang diperoleh anak secara maksimal dapat diharapkan si anak akan tumbuh berkembang menjadi manusia dewasa yang baik dan berkualitas sebagaimana yang diharapkan dirinya sendiri, juga oleh orang tua dan masyarakatnya.
Guna mewujudkan hasil perkembangan yang sangat diharapkan itu tidak ada cara lain kecuali dengan mengefektifkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab para pendidik (orang tua dan guru) dalam membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak baik dirumah, di luar rumah maupun di sekolah, karena pada hakikatnya memperoleh bimbingan dan pendidikan yang baik itu adalah hak si anak dari pendidiknya.

      PERISTIWA PRIBADI PERTUMBUHAN MANUSIA

Peristiwa pertumbuhan pribadi manusia bertolak dari pristiwa awal herediter. Manusia berbentuk dari materil yang lemah. Materil yang dimaksud adalah materil genetis. Pertumbuhan genetis pada manusia tidak jauh berbeda dengan genetis padahewan,  karena keduanya merupakan organisme. Setiap organisme tubmuh dari keadaan sederhana dengan satu sel tunggal menjadi banyak sel dan banyak sel dan membentuk organisme yang bersusunan sangat komplek.


CIRI-CIRI PERTUMBUHAN

Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

   1.      Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalani hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat 
         badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
    2.      Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ 
          manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
    3.      Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan,   
          seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
    4.      Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya   
           rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.

       FAKTOR PENDUKUNG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
Sejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik) terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya temperamen, kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari faktor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik).
 Aspek apa sajakah yang mempengaruhi faktor genetik? Menurut Santrok (1992), banyak aspek yang dipengaruhi laktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek-yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.

      a.       Pertumbuhan Fisik
        Pertumbuhan manusia merupkan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak manusia belum lahir hingga ia dewasa. masa sebelum lahir merupakan pertumuhan dan perkembangan manusia yang sangat komleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk sistem yang lengkap.
        Pertumbuhan fisik manusia setelahlair merupakan kelanjutn pertumbuhan sebelum lahir. proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa. selama tahun pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah sekitar sepertiga  dari panjang badan semula dn berat badannya akan bertambah menjadi sekitar tiga kalinya. Sejak lahir hingga dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan manusia, dari pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia (kehidupan sebelum lahir atau prenatal) samapi dengan proporsi yang ideal dimasa dewasa.
        Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak tidak langsung akan mempengaruhi prilaku anak sehari-hari. secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsifisik akan memepengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia memandang orang lain.

      b.      Kecerdasan (Intelek)
        Kecerdasan atau daya piker berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Pertumbuhan saraf yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik, dan oleh karena itu seorang manusia akan juga mengalami perkembangan kemampuan berpikirnya. Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwal kecerdasan itu diwariskan (diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan.
        Perkembangan lebih lanjut tentang perkembangan kecerdasan ii ditunjukkan pada prilakunya, yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu. Tindakan itu telah mendapatkan proses pertimbangan atau lebih dikenal dengan proses analisis, evaluasi, sampai dengan kemanpuan menarik kesimpulan dan keputusan. Ketika seseorang bisa melakukan peramalan atau perediksi, perencanaan dan berbagai kemampuan analisis dan sintesis, hal ini dikenal dengan perkembangan kognitif.


       c.       Temperamen (Emosi)
        Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Dalam hidupnya atau dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkannya. kebutuhan setiap orag dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan itu ada yang primer yang harus segera dipenuhi kebutuhannya dan kebutuhan sekunder yang yang pemenuhannya dapat ditangguhkan. Jika kebutuhan primer tidak segera dipenuhi maka seseorang akan merasa kecewa dan sebaliknya.
          Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian.
        Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau prilaku fisik, seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah laku yang lainnya. Begitu pula sebaliknya seseorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar dan sebagainya.
      d.      Sosial
        Sejalan dengnan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi anak dan seterusnya dan menjadi dewasa akan mengenal lingkungan yang luas dan mengenal banyak manusia. Perkenalan dengan oranbg lain dimulai dengan mengenal ibunya, kemudian mengenal ayahnya dan saudara-saudaranya dan akhirnya mengenal manusia diluar keluarganya. Selanjutnya manusia yang dikenalnya semakin banyak dan amat heterogen, namunp pada umumnya setiap anak akan lebih tertarik pada teman sebayanya. Anak membentuk kelompok sebanya sebagai dunianya, memahami dunia anak, dan kemudian dunia pergaulan yang lebih luas. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau berkehidupan social. Dalam perkembangannya setiap manusia pada akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi.

      e.       Bahasa
        Fungsi bahasa adalah untuk komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang disekitarnya. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan tanda, gerak dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan.

       f.       Bakat Khusus
        Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Di dalam definisi bakat yang dikemukakan Guilford (Sumadi; 1984), bakat mencakup tiga dimensi  yaitu: dimensi perceptual, dimensi psikomotor dan dimensi intelektual.
        Seseorang yang emilki bakat akan lebih cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki  akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olah raga ataupun keterampilan.

        g.      Sikap, Nilai dan Moral
        Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984: 390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar kelompok menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaaan pengetahuan (kognitif), penguasaaan nilai dan sikap (afektif) dan penguasaan psikomorik.
        Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikis manusia, manusia mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan hal-hal yang tidak boleh, yang harus dilakukan  dan yang dilarang. Menurut Piaget, pada awal pengenalan nilai dan prilaku seta tindakan iti masih bersifat “paksaan”. Akan tetspi sejalan dengan perkembangan inteleknya berangsur-angsur manusia mulai berbagai ketentuan yang berlaku di dalam keluarga dan  semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan  yang berlaku di dalam masyarakat dan Negara.

                          Drs.M.dalyono,Psikologi Pendidikan,Jakarta:Rinka Cipta,2005
                          http://ceke-pugsd.blogspot.com/2012/04/pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia.html