a. Pengertian
Terapi Suportif
Terapi kelompok
Suportif merupakan terapi yang terdiri dari beberapa orang-orang yang
berencana, mengatur dan merespon secara langsung terhadap isu-isu dan tekanan
maupun keadaan yang merugikan (Grant-Iramu, 1997 dalam Hunt, 2004).
b. Tujuan
terapi Supportive
• Menaikkan fungsi psikologi dan sosial
• Menyokong harga dirinya dan keyakinan dirinya
sebanyak mungkin
• Menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat
diterima
• Mencegah terjadinya relaps
• Bertujuan agar penyesuaian baik
• Mencegah ketergantungan pada dokter
• Memindahkan dukungan profesional kepada keluarga
c.
Macam-macam Teknik Supportive
(1) Guidance/Bimbingan, yakni prosedur pemberian
pertolongan secara aktif dengan cara memberikan fakta dan interpretasi' dalam
bidang pendidikan, pekerjaan, hubungan sosial dan bidang-bidang Kesehatan
(2) Manipulasi lingkungan, yakni usaha untuk
menyelesaikan problem-problem emosional klien dengan cara menghilangkan atau
mengubah unsur-unsur lingkungan yang tidak menguntungkan
(3) Eksternalisasi perhatian, yakni usaha untuk
mengalihkan perhatian klien yang mengalami keeeinasan atau depresi dengan jalan
memberikan dorongan agar klien dapat memulai lagi aktivitas yang pernah
disenanginya ataupun mengembangkan kesenangan baru untuk mengisi waktu
senggangnya. Jenis-jenis eksternalisasi perhatian antara lain terapi kerja,
terapi musik,terapi gerak dan tari, terapi syair, terapi sosial
(4) Sugesti-prestis, yakni usaha terapis untuk
mensugesti klien, yakni memberikan pengaruh psikis tanpa daya kritik
(5)
Meyakinkan kembali (reassurance), terapi ini biasanya menyertai pada setiap
terapi. Klien yang merasa dieengkam ketakutan yang irasional perlu ditenangkan
dan dihibur.Terapis perlu mendiskusikan ketakutan-ketakutan tersebut secara
terbuka dengan kliennya untuk menjelaskan bahwa ketakutan itu tidak rasional
atau tidak berdasar
(6) Dorongan
dan paksaan, yakni dengan memberikan ren-'ara' dan punishment untuk
menstimulasi perilaku klien sesuai yang diharapkan. Di antaranya dengan cara
klien diberi tugas untuk melawan impuls-impuls yang menimbulkan neurotik,
berusaha menghilangkan atau mengurangi intcnsitasnya sampai di bawah titik
kritis
(7) Persuasi, yakni mendasari diri pada anggapan bahwa
dalam diri klien mempunyai sesuatu kekuatan untuk proses emosinya yang
patologis dengan kekuatan dan kemampuan ataupun dengan menggunakan common
sensenya sendiri, sebab pada umumnya orang yang menderita gangguan jiwa dalam
keadaan intelek tertutup emosi
(8) Pengakuan dan penyaluran, yakni dengan cara
mengeluarkan isi hati kepada orang lain. Pendekatan ini untuk mengurangi
tekanan yang ada pada klien, sebab dengan adanya pengakuan dan penyaluran maka
segala rasa tertekan yang mengganjal dapat dilepaskan (katarsis)
(9)Terapi kelompok pemberi inspirasi, yakni terapi kelompok yang terdiri
dari klien yang memiliki problem sejenis.
2. Terapi Reeducative
a. Pengertian Terapi Reeducative
Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknaya dialam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luas daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.
b. Tujuan
Membangkitkan pengertian pada penderita
tentang konflik-konflik jiwa yang dikandungnya, yang terutama terletak dalam
alam sadarnya.
c. Cara-cara Terapi Reeducative
·
Terapi hubungan antar manusia (relationship-therapy)
·
Terapi sikap (attitude therapy)
·
Terapi wawancara (interview therapy)
·
Analisa dan sintesa yang distributive (terapi psikobiologik Adolf Mayer)
·
Konseling terapetik
·
Terapu case work
·
Reconditioning
·
Terapi kelompok yang reeducative
·
Terapi somatic
3. Terapi Reconstructive
a. Pengertian Terapi Reconstructive
Terapi reconstructive
adalah menyelami alam tak sadar teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi
mimpi, analisa dari pada transfersi. Terapi ini untuk mencapai pengertian
tentang konflik-konflik yang letaknya di alam tak sadar, dengan usaha untuk
mendapatkan perubahan yang luar biasa dari pada struktur kepribadian dan
pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri
yang baru.
b. Tujuan Terapi Reconstructive
Tujuan dari terapi ini adalah merubah secara radikal
corak kepribadian yang tidak hanya pada tercapainya penyesuaian diri yang
efisien, namun secara lebih dini menghasilkan potensif adaptif yang baru dalam
perkembangan emosionalnya
c. Cara Terapi Reconstructive
Psikoanalisa freud dan Psikoanalisa non freud
psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa dengan cara : asosiasi bebas,
analisis mimpi, hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi kelompok
analitik. 1. Beberapa jenis psikoterapi suportif semua dokter kiranya harus
dapat melakukan psikoterapi suportif jenis katarsis, persuasi, sugesti,
penjaminan kembali, bimbingan dan penyuluhan (konseling) kembali memodifikasi
tujuan dan membangktikan serta memprgunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara
psikoterapi reduktif antara lain :
·
Terapi hubungan antar manusi
(relationship therapy)
·
Terapi sikap (attitude therapy)
·
Terapi wawancara ( interview therapy)
·
Analisan dan sinthesa yang distributif
(terapi psikobiologik Adolf meyer)
·
Konseling terapetik
·
Terai case work
·
Reconditioning
·
Terapi kelompok yang reduktif
·
Terapi somatic
SUMBER :
Surtiningrum. A. (2011). Pengaruh terapi suportif
terhadap kemampuan bersosialisasi pada klien isolasi sosial di ruma sakit jiwa
daerah Dr. Amino Gondohutomo semarang. Tesis.
Fakultas Ilmu Keperawatan program Magister Ilmu Keperawatan.
Purwandari. (2009). Layanan terapi suportif bagi anak
tunalaras tipe social withdrawal. Jurnal
Pendidikan Khusus. Vol. 5 No. 2,
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CDcQFjAC&url=http%3A%2F%2Fjournal.uny.ac.id%2Findex.php%2Fjpk%2Farticle%2Fdownload%2F784%2F609&ei=5PIoU6urG4KPrQf_r4HQDQ&usg=AFQjCNFcTEm74MD8qY3Bgbv20ZsGC0XBCw&sig2=l3fJWU8P8tQvBJDLWvLSLg
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CDcQFjAC&url=http%3A%2F%2Fjournal.uny.ac.id%2Findex.php%2Fjpk%2Farticle%2Fdownload%2F784%2F609&ei=5PIoU6urG4KPrQf_r4HQDQ&usg=AFQjCNFcTEm74MD8qY3Bgbv20ZsGC0XBCw&sig2=l3fJWU8P8tQvBJDLWvLSLg
staff.uny.ac.id/sites/default/files/scan0003_6.pdf
http://insuzy.blogspot.com/2014/06/artikel-3-bentuk-bentuk-utama-dalam.html
http://indahbungasaputri.blogspot.com/2013/06/bentuk-bentuk-utama-dalam-terapi-terapi.html
http://septi-deniyanti.blogspot.com/2014/06/artikel-3-bentuk-bentuk-utama-dalam.html
http://devitadevitaa.blogspot.com/2014/04/bentuk-bentuk-terapi-terapi-supportive.html