Psikologi Manajemen
1) Pengertian
Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan yang dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemn itu. Istilah manajemen mengacu pada proses mengkoodinasi /dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan terus
atau kegiatan kegiatan utama yang dilakukan oleh para manager. Fungsi-fungsi
ini lazim disebut merancang, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan.
Efisiensi merupakan bagian terpenting dalam manajemen. Efisiensi mengacu pada hubungan antara masukan dengan keluaran. Seandainya saja Anda mampu mendapatkan lebih banyak keluaran darisejumlah gtertentu masukan, anda telah meningkatkan efisiensi.
Tidak hanya efisiensi, efektifitas-pun sama pentingnya. Efektifitas seringkali dilukiskan sebagai, ”melakukan hal-hal yang tepat” –artinya. Kegiatan kerja tersebut mencapai sasarannya. Sementara efisien lebih memperhatikan ”sarana-sarana” melaksanakan segala sesuatunya, efektifitas itu berkaitan dengan ”hasil akhir” atau pencapaian sasaran-sasaran organisasi.
Kaitannya dengan psikologi:
Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
Ada 4 fungsi dari manajemen :
- Perencanaan (Planning)
proses
yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa
yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan
target dan tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
- Menetapkan tujuan dan target bisnis
- Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
- Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
- Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
- Pengorganisasian (Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian:
- Mengalokasikan
sumber daya, meru,uskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang di
perlukan
perlukan
- Menetapkan
struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
- Kegiatan
perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/
tenaga kerja
- Kegiatan
penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
- Pengarahan dan pengimplementasian (Directing/Leading)
Proses
implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan
dan Implementasi
-
Mengimplementasikan
proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja,
agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
-
Memberikan
tugas penjelasan rutin mengenai pekerjaan
-
Menjelaskan
kebijakan yang ditetapkan
- Pengawasan dan Pengendalian
Proses yang
dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang
diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis
yang dihadapi.
Kegiatan dalam
Fungsi Pengawasan dan pengendalian :
-
Mengevaluasi
keberhasian dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indicator
yang telah ditetapkan
-
Mengambil
langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
-
Melakukan
berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian
tujuan dan target bisnis.
2) Kepemimpinan
Pemimpin
adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain dan memiliki wewenang
manajerial. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok
menuju tercapainya tujuan-tujuan. Kepemimpinan memusatkan perhatian pada
mengidentifikasi ciri-ciri khusus yang barangkali dapat digunakan untuk membedakan
pemimpin dengan yang bukan pemimpin. Berikut dua teori kepemmimpinan:
a. Teori
Atribusi Tentang Kepemimpinan
Teori atribusi
kepemimpinan mengatakan bahwa kepemimpinan itu sekedar sebuah keterangan yang
dibuat orang mengenai individu-individu lain. Dengan menggunakan kerangka kerja
ini, para peneliti telah menemukan bahwa orang cenderung mencirikan pemimpin
sebagai yang memiliki karakteristik seperti kecerdasan, kepribadian yang mudah
bergaul, rajin, terampil, dll.
b. Teori
Kepemimpinan Karismatik
Teori ini merupakan
perluasan teori atribusi. Teori ini mengatakan bahwa para pengikut menemukan
penjelasan tentang kemampuan kepemimpinan heroik atau luar biasa manakala
mereka mengamati perilaku tertentu. Studi-studi tentang kepemimpinan karismatik
sebagian besar telah diarahkan pada penentuan perilaku yang membedakan
pemimpin-pemimpin karismatik dengan pemimpin-pemimpin yang bukan karismatik.
3) ORGANISASI
Terdapat beberapa
teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain,
dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai
tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa
pengertian organisasi sebagai berikut.
·
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
·
James
D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
·
Chester
I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
·
Stephen
P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek
seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan
yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik
adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya,
karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam
masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan
yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur
hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang
konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota,
orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
4) KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara
lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak
ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi nonverbal.
Menurut Raymond
Ross, Komunikasi adalah proses menyortir,
memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar
membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan
oleh komunikator.
Komponen komunikasi
adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik.
Menurut Laswell komponen-komponen
komunikasi adalah:
·
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan
pesan kepada pihak lain.
·
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh
satu pihak kepada pihak lain.
·
Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada
komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa
udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
·
Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan
dari pihak lain
·
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas
isi pesan yang disampaikannya.
·
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi
itu akan dijalankan ("Protokol")
5) DIMENSI-DIMENSI KOMUNIKASI
1.
Komunikasi
sebagai proses
Jika komunikasi dipandang sebagai proses, komunikasi yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang berlangsung secara dinamis. Sesuatu yang didefinisikan sebagai proses berarti unsur-unsur yang ada didalamnya bergerak aktif dinamis dan tidak tetap.
Dan dikatakan proses
pun juga berarti unsur-unsurnya memang bersifat aktif. Mari kita menelaah dari
konteks komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa mana yang disebut
proses.
Apabila ditelaah dalam
komunikasi antarpribadi yang disebut atau yang menunjukkan proses adalah saat
dimana adanya kegiatan pengiriman pesan pada satu orang ke orang yg lain. Mulai
dari adanya sebuah informasi lalu ada sender yang memberikan informasi dan adapula
receiver yang mendapatkan informasi nah, ketika informasi itu berjalan mulai
dari adanya hal yang akan disampaikan hingga diterima receiver itulah disebut
proses.
2.
Komunikasi Sebagai Simbolik
Simbol dapat dinyatakan
dalam bentuk bahasa lisan atau tertulis (Verbal) maupun melalui isyarat –
isyarat tertentu (non- Verbal).
Simbol
disini berarti sebuah tanda atau lambang hasil kreasi manusia atau bisa
dikatakan sebuah tanda hasil kreasi manusia yang dapat menunjukkan kualitas
budaya manusia dalam berkomunikasi dengan sesamanya. Dalam pernyataan “kualitas
budaya manusia dalam berkomunikasi dengan sesamanya” dapat ditelaah kembali
bahwa banyak faktor yang mempengaruhi adanya simbol itu sendiri yaitu :
• Faktor budaya
• Faktor psikologis
• Faktor budaya
• Faktor psikologis
Sehingga meskipun pesan
yang disampaikan sama tetapi bisa saja berbeda arti bilamana individu yang
menerima atau receiver nya mempunyai kerangka berpikir berbeda begitu juga
latar belakang budayanya.
Simbol dalam bentuk tertulis banyak sekali contohnya : puisi, syair, cerpen, novel, karya sastra lain, ataupun media cetak koran, majalah dan sebagainya yang tertuang dari rangkaian-rangkaian kata hitam di atas putih dan sejenisnya, itu semua sudah disebut komunikasi meskipun tidak langsung bertemu dengan si penulis atau bahkan berhadapan langsung dengan sender namun komunikasi dengan bentuk tertulis. Berikut contoh komunikasi dengan non verbal atau dalam bentuk perilaku.
· Menganggukan
kepala yang berarti setuju,
· Menggelengkan
kepala yang berarti tidak setuju,
· Melambaikan
tangan kepada orang lain, yang berarti seseorang tersebut sedang
memanggilnya
untuk datang kemari.
3. Komunikasi
Sebagai Sistem
Sistem sering kali didefinisikan sebagai suatu aktivitas dimana semua komponen atau untuk yang mendukungnya saling berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan luaran atau dengan kata lain seperangkat komponen yang bergantung artinya mengikuti permainan yang ada, sistem terbagi atas 2 :
• Sistem terbuka : dimana prosesnya terbuka dan pengaruh lingkungan yang ada disekitarnya.
• Sistem tertutup : prosesnya tertutup dari pengaruh luar (lingkungan).
Dari
segi bentuknya ada sistem terbuka dan tertutup yang mebedakan adalah sistem
terbuka dimana prosesnya terbuka tergantung pengaruh lingkungan sekitarnya, dan
sistem tertutup prosesnya tertutup dari pengaruh lingkungan luar. Contoh :
Penelitian atau uji coba makanan yang tidak boleh ada pengaruh dari luar, seperti : debu, musim, cuaca. Dan hasilnya sudah pasti dapat diantisipasi.(sistem tertutup)
Penelitian atau uji coba makanan yang tidak boleh ada pengaruh dari luar, seperti : debu, musim, cuaca. Dan hasilnya sudah pasti dapat diantisipasi.(sistem tertutup)
Memilih
agama yang dianut banyak sekali pengaruh dari luar seperti : pihak keluarga,
lingkungan mayoritas penduduk menganut apa? latar belakang budaya.
(sistem terbuka)
Lalu
apa kaitannya dengan proses komunikasi, seperti yang saya jelaskan tadi di atas
bahwa komunikasi sebagai sistem berarti memiliki komponen-komponen atau unsur
yang saling berkaitan satu sama lain yaitu, sender, message, receiver, media,
signal,etc. Apabila itu semua ada yang tidak berfungsi atau mengalami gangguan
maka informasi atau komunikasi yang berjalan tidak akan berhasil sesuai harapan
atau bahkan bisa terjadi. Karena keterikatan komponen antara satu dengan yang
lainnya akan meng hasilkan feedback loops atau umpan balik dan hasilnya
merupakan kerja sama dari semua komponen yang ada (synergic).
4.
Komunikasi
sebagai transaksional
Komunikasi tidak pernah terjadi tampa melibatkan orang lain, dalam proses yang demikian akan timbul action dan interaction diantara para pelaku komunikasi.
Komunikasi tidak pernah terjadi tampa melibatkan orang lain, dalam proses yang demikian akan timbul action dan interaction diantara para pelaku komunikasi.
5.
Komunikasi
sebagai aktivitas sosial
Hubungan antar sesama manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau untuk kepentingan aktualitas diri dalam membicarakan masalah-masalah politik, sosial, budaya, seni dan teknologi.
Hubungan antar sesama manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau untuk kepentingan aktualitas diri dalam membicarakan masalah-masalah politik, sosial, budaya, seni dan teknologi.
6.
Komunikasi
sebagai multidimensional
Kalau komunikasi dilihat dari perspektif multidimensional ada 2 tingkatan yang dapat diidentifikasikan yakni dimensi isi (contet dimension) dan dimesi hubungan (relationship dimension).
Dimensi isi : lebih menunjukkan pada kata, bahasa
dan informasi yang dibawa pesan. Jadi seperti orang madura berbicara dengan
orang jawa pasti bahasa yang mereka gunakan pun juga berbeda disinilah dimensi
isi menunjukkan hal tersebut dalam komunikasi.
Dimensi hubungan : menunjukkan bagaimana proses komunikasi berinteraksi satu sama lain. Masih dengan contoh diatas dimensi hubungan menunjukkan bagaimana mereka berinteraksi, media apa yang mereka gunakan, apakah ada bahasa tubuh atau simbol-simbol yang digunakan. Itu dilihat dari dimensi hubungan.
Asumsi dasar hubungan multidimensional adalah bahwa sumber tidak hanya mempengaruhi pesan, tetapi juga bisa mempengaruhi komponen yang lainnya.
Dimensi hubungan : menunjukkan bagaimana proses komunikasi berinteraksi satu sama lain. Masih dengan contoh diatas dimensi hubungan menunjukkan bagaimana mereka berinteraksi, media apa yang mereka gunakan, apakah ada bahasa tubuh atau simbol-simbol yang digunakan. Itu dilihat dari dimensi hubungan.
Asumsi dasar hubungan multidimensional adalah bahwa sumber tidak hanya mempengaruhi pesan, tetapi juga bisa mempengaruhi komponen yang lainnya.
SUMBER :
Bagus Riyono dan Emi Zulaifah. 2001. Psikologi Kepemimpinan.
Yogyakarta :Unit Publikasi Fakultas Psikologi UGM
Hafied Cangara.Pengantar Ilmu Komunikasi.(Raja
Grafindo Persada:2011).51
Siti Partini Suardiman. 1980. Kelompok dan Kepemimpinan. Yogyakarta: FIP IKIP YOGYAKARTA
Wahjosumidjo. 1987. Kepemimpinan
dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia
Ruben Brent D dan Lea P Stewart. (2006). Communication and Human Behavior.
United States: Allyn and Bacon
Leavitt, Harold J. (1992). Psikologi Manajemen.
Jakarta: Erlangga.
Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi:
Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
Stephen P.Robbins. Teori Organisasi Struktur, Desain,
dan Aplikasi, (Jakarta: Arcan: 1994), hlm.4