A. Pengertian
Sistem Informasi
Dalam
kehidupan masyarakat luas kata “Informasi“ pada umumnya sudah tidak dipandang
dalam istilah yang asing lagi. Ada yang mengartikan informasi adalah sebuah
berita atau keterangan yang diidentikkan dengan sebuah data. Dalam manajemen
istilah informasi mempunyai sutau pengertian khusus. Tidak diartikan sebagai
fakta – fakta dan gambar – gambar yang pada umumnya dikumpilkam, dan disimpan
dalam organisasi. Jenis fakta dan gambar yang bersifat umum ini disebut data.
Dengan demikian data merupakan bahan untuk menjadi informasi setelah diproses
dengan prosedur, teknik dan cara sesuai dengan kepentingannya.Jadi informasi
berarti bahan – bahan yang secara khusus dipilih dan dipersiapkan untuk suatu
masalah tertentu, pada waktu tertentu untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran
yang pasti.
Sistem
informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan
sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa
pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam
suatu entitas organisasi formal, seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi
Pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi Direktorat, Bidang, Bagian sampai
pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau
salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa
yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan
datang tentang organisasi tersebut. Sistem informasi memuat berbagai informasi
penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di
lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu
data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang
mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam
atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk
pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami,
lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan. Informasi harus dikelola dengan
baik dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal.
Gambar Sistem Informasi Manajemen |
Menurut
Shrode dan Voich (1994), Informasi merupakan sumber dasar bagi organisasi dan
esensial agar operasionalisasi dan manajemen berfungsi secara efektif.
Sedangkan Gordon Davis (1994), mengartikan sistem informasi manajemen sebagai
sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi.
Mcleod (1995) mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai suatu
sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pemakai dengan
kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk entitas organisasi
formal atau sub unit di bawahnya. Informasi menjelaskan suatu organisasi yang
salah satu sistem utamanya menjelasakan mengenai apa yang telah terjadi, apa
yang sekarang terjadi, dan apa kemungkinannya di masa mendatang.
Penerapan
sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan
dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari
berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para
pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai Sistem
Informasi Manajemen. Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di
dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan
keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang
dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi,
analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan
di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam
maupun dari lingkungan sekitar organisasi.
Dengan
kata lain, sistem informasi manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi
yang ditujukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para manajer dan
para pengguna lainnya yang berfungi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan
lain dalam cakupan organisasi ataupun perseorangan. Informasi itu sendiri,
merupakan data yang telah diolah, dianalisis, melalui suatu cara sehingga
memiliki arti makna (worth). Sedangkan data adalah fakta, atau fenomena yang
belum dianalisis, seperti jumlah, angka, nama, lambang yang menggambarkan suatu
objek, ide, kondisi ataupun situasi.
Apabila data yang masuk telah diproses dan dianalisis maka data itu menjadi
informasi yang penting, dibutuhkan, dan berarti bagi pengambilan keputusan,
baik menyangkut kegiatan organisasi maupun manajerial. Hal yang perlu mendapat
perhatian dalam SIM adalah:
b. Perlu
diidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan
c.
Perlu ditentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan.
d. Perlu
ditentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan
e.
Perlu komunikasi informasi itu secara tepat, terpercaya kepada para pengguna
Ada beberapa
persyaratan agar informasi yang dibutuhkan itu dapat berfungsi, bermanfaat bagi
para pengambil keputusan dan pengguna lainya, yaitu:
a.
Uniformity
b. Lengkap
c.
Jelas
d. Tepat
waktu
Dengan demikian jelas
bahwa SIM yang efektif dapat memperlancar manajemen dalam pencapaian tujuan
organisasi. Pertanyaanya adalah SIM yang efektif itu bagaimana? SIM yang
efektif yaitu SIM yang dapat berfungsi dalam proses pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah yang baik. Hal tersebut dapat dicapai dengan disediakannya
informasi yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam jumlah, kualitas, waktu, maupun
biaya. Informasi yang berlebihan dan tidak akurat, dan tidak tepat waktu,
selain biayanya mahal, juga tidak berguna.
![]() |
Add caption |
B. Konsep Sistem Informasi Manajemen Tersebut Mempunyai Beberapa Karakteristik :
1.
Dalam organisasi terdapat suatu bagian khusus sebagai pengelola SIM
2.
SIM merupakan jalinan lalu lintas data dan informasi dari setiap bagian di
dalam
organisasi yang terpusat di bagian SIM.
3.
SIM merupakan jalinan hubungan antara bagian dalam organisasi melalaui satu
bagian
SIM.
4.
SIM merupakan segenap proses yang mencangkup :
a.
Pengumpulan data
b.
Pengelola data
c.
Penyimpanan data
d.
Pengam bilan data
e.
Penyebaran informasi dengan cepat dan tepat
5.
SIM bertujuan agar para pelaksana dapat melaksanakan tugas dengan baik dan
benar
serta pimpinan dapat membuka keputusan
dengan cepat dan tepat.
Seperti yang sudah tersirat dalam uraian
di atas, bahwa tujuan didirikannya SIM itu adalah untuk memadukan pikiran dan
tindakan para pimpinan dalam menangani organisasi karena di dasarkan kepada
informasi yang di susun secara sitem. Murdick (1982, h 23) secara terinci
mengemukakan tujuan SIM itu adalah untuk meningkatkan majemen yang di dasarkan
kepada berita setempat-setempat/sepotong-sepotong, instuisi dan pemecahan
masalah yang terisolasi kepada manajemen yang di dasarkan kepada informasi
secara system, pemrosesan data secara sempurna dengan alat-alat canggih dan
pemecahan masalah secara system.
Dengan demikian yang di maksud dengan Sistem Informasi Manajemen adalah
jaringan prosedur pengolahan data dengan maksut memberikandata kepada manajemen
setiap waktu diperlukan dengan cepat dantepat untuk dasar pembuatan
keputusanndalam rangka mencaai tujuan organisasi.
C. Peranan
Informasi Dalam Pemecahan Masalah
Hasil
dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi. Memikirkan masalah
sebagai sesuatu hal yang selalu buruk adalah suatu hal yang mudah untuk
dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase mengambil keuntungan
dari sebuah situasi sama halnya dengan kita mengartikan frase memperbaiki
sebuah situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan kesempatan ke
dalam pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi
atau peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah
perusahaanatau yang menguntungkan atau yang memiliki potensi untuk menghasilkan
keuntungan.
Selama
proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan,
yaitu tindakann memilih alternative tindakan. Keputusan adalah
tindakan tertentu yang di pilih. Biasanya pemecahan masalah akan membutuhkan
beberapa keputusan.
1. Peranan
Interpersonal
Figur
Pimpinan: Manajer melakukan tugas-tugas seremonial, seperti memberikan tur ke
fasilitas bagi tamu yang berkunjung.
Pimpinan:
Manajer memelihara unitnya dengan memperkerjakan dan melatih staf serta
memberikan motivasi dan semangat.
Hubungan:
Manajer melakukan kontak dengan orang-orang diluar unit manajer itu
sendiri
(sesama manajer dan pihak lain di dalam
lingkugan unit) dengn tujuan menjalankan
urusan-urusan bisnis.
2. Peranan
Informasional
Monitor:
Manajer terus mencari informasi yang berisa kinerja unitnya.
Desimenator:
Manajer meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak lain di dalam
unitnya.
Juru
Bicara: Manajer meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak diluar unit
(atasan dan orang-orang di dalam
lingkungan).
3. Peranan
Keputusan
Wirausaha:
Manajer melakukan perbaikan yang permanen terhadap unit, seperti
mengubah struktur organisasi.
Penanganan
Gangguan: Manajer memberikan reaksi terhadap peristiwa-peristiwa yang
tidak di antisipasi sebelumnya,
seperti devaluasi mata uang di Negara-negara asing di
mana perusahaan memiliki operasi.
Pengalokasi
Sumber Daya: Manajer mengendaikan kas unitnya, menentukan
berbagai sub unit mana akan
menerima sumber daya apa.
Negosiator:
Manajer menyelesaikan perselisihan
Yang terjadi di dalam unit
dan antara unit dengan lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA :
Pidarta, made.(1988).Manajemen Pendidikan
Indonesia.Jakarta : PT. Bina Aksara.
Tilaar,H.A.R. (1992). Manajemen Pendidikan
Nasional. Bandung : Remaja Rosdalinaya.
Suhardan, Dadang, (1982), Administrasi Kantor Sekolah, Jurusan Adpen FIP IKIP Bandung
Zilkifli Amsyah, (1997), Manajemen Sistem
Informasi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
http://www.sentranet.co.id/component/content/article/46-ict-world/93-apa-itu-sistem-informasi-manajemen.html
hetty herawati. (2014). peranan sim sistem informasi manajemen dan sistem informasi organisasional dalam pemecahan masalah. di akses pada tanggal 15 desember 2014. https://hettyherawati2704.wordpress.com/